Ketika mendengar kabar bahwa UHAMKA sedang merancang kampus metaverse pertama di Indonesia, tentu orang-orang akan merasa takjub. Mungkin istilah metaverse memang belum popular di masyarakat.
Tapi dengan menunjukkan bahwa UHAMKA sebagai pionir dalam perancangan kampus metaverse akan membuat orang berfikir bahwa ada hal menakjubkan di dalamnya. Lalu sebenarnya kampus metaverse itu seperti apa sih? Untuk mengenalnya lebih dalam mari simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Metaverse
Metaverse ini sendiri tersusun dari kata meta dan verse. Yang mana meta dapat diartikan menembus batas atau melampaui, dan verse dapat diartikan sebagai dunia. Isitilah metaverse ini sebenarnya sudah dikenalkan oleh Zuckerberg melalui perubahan dari Facebook menjadi Meta.
Metaverse ini merupakan tekonlogi virtual 3 dimensi yang diciptakan dengan tujuan agar dapat menghubungkan antar individu meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Dengan bantuan teknologi ini maka seseorang dapat berinteraksi dan merasakan situasi dan kondisi di dalamnya.
Jadi, meskipun berjauhan namun dengan menggunakan konsep metaverse ini maka seseorang tetap seolah-olah berada ditempat itu dan merasakan atmosfer di dalamnya secara real time. Dengan begitu maka ia tidak perlu melakukan perjalanan jauh terlebih dahulu jika ingin bertemu seseorang.
Kehidupan di Dunia Metaverse
Konsep kampus virtual metaverse akan menghubungkan antar individu yang lokasinya berjauhan menjadi seolah berada pada satu tempat yang sama. Lalu mereka bisa berkomunikasi, bertatap muka, bermain, dan melakukan aktivitas lainnya secara real time.
Karena ini merupakan konsep dari teknologi virtual 3 dimensi, maka untuk menggunakannya dibutuhkan perangkat-perangkat penunjang. Perangkat penunjang yang dibutuhkan agar metaverse dapat berlangsung dengan baik diantaranya yaitu headset VR, kacamata AR, app smartphone, dll.
Pergi ke Kampus Secara Virtual
Keberadaan metaverse bisa membuat seseorang pergi ke kampus secara virtual. Orang tidak perlu lagi menghabiskan waktunya untuk melakukan perjalan panjang yang menghabiskan biaya, tenaga, dan waktu untuk bisa berada di kampusnya.
Pasalnya konsep metaverse akan membuat seseorang pergi ke kampus dan melakukan berbagai aktivitas yang biasanya dilakukan di kampus menjadi dilaksanakan secara virtual. Ketika seluruh sarana dan prasarananya tersedia maka kampus virtual dapat dilaksanakan dengan baik.
Kampus Metaverse
Metaverse bukan hal asing lagi di dunia ini. Begitu pula dengan dunia pendidikan di Indonesia. Sudah banyak yang mulai meliriknya terutama saat Mark Zuckerberg mulai memperkenalkan Meta. Di Indonesia terdapat satu kampus yang mulai berencana untuk mengadopsi konsep kampus virtual ini.
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA
Saat ini UHAMKA sedang merancang agar konsep ini dapat dijalankan secara baik di kampus tersebut. Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA atau UHAMKA menyadari bahwa model pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi ini kurang optimal.
Berangkat dari hal tersebut, maka UHAMKA mulai merancang kampus metaverse agar kegiatan belajar mengajar lebih optimal. Dalam rancangan kampus virtualnya ini UHAMKA akan menggabungkan berbagai aspek agar ia dapat berjalan dengan baik.
UHAMKA mengadopsi teknologi ini untuk membuat agar orang-orang bisa merasakan kehidupan di dunia metaverse layaknya seperti berada dalam kondisi nyata. Dengan teknologi ini orang-orang akan diajak untuk memasuki lingkungan virtual selayaknya beraktivitas biasa saat berada di dunia nyata.
Beberapa aspek yang akan dikombinasikan dalam kampus virtual ini diantaranya yaitu, sosial, permainan, mata uang digital, Virtual Reality, Aumented Reality, dll. Beberapa aspek lainnya juga akan ditambahkan di dalamnya.
Penambahan beberapa aspek itu bertujuan agar aktivitas perkuliahan dapat berjalan sebagaimana yang biasanya terjadi pada kehidupan nyata. Dengan membuatnya seolah-olah nyata maka diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat lebih optimal.
UHAMKA sudah melakukan kerjasama dengan pihak asing baik dari segi pertukaran mahasiswa, dosen, riset, maupun kolaborasi dalam berbagai bidang lainnya. Universitas yang berakreditasi A ini akan menjadi lebih unggul lagi ketika menerapkan konsep metaverse.
Pasalnya dengan menerapkan metaverse pada seluruh aktivitas tersebut maka dapat membuat aktivitas kampus berjalan lebih mudah, murah, dan optimal. Pertukan mahasiswa, dosen, dan riset tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh. Biaya yang dikeluarkan pun dapat ikut dipangkas.
Dengan metaverse ini kegiatan dakwah yang menjadi salah satu tujuan kampus ini pun dapat dicapai dengan lebih mudah dan menyeluruh. Kecanggihan teknologi yang akan diterapkan pada kampus metaverse ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi seluruh civitas akademika dari UHAMKA.
Itulah sekilas tentang metaverse dan informasi mengenai UHAMKA yang tengah merancang kampus metaverse-nya. Melalui penjelasan di atas memberi gambaran kepada kita bahwa UHAMKA telah siap bertransformasi menjadi kampus unggul yang juga melek teknologi.